1. "Sampeyan sekolah model apapun, seng penting ojo ninggalno ngaji."
(Anda sekolah yang bagaimanapun, terpenting jangan tinggalkan ngaji).
2. "Dzurriyatur Rasul kebanyakan tak terlihat, maka jangan menjelek-jelekkan orang Islam."
3. "Kulo gadah (punya) guru namine (namanya) KH. Abdullah bin Nuh.
Beliau kalau mau mengajar harus muthalaah dahulu, padahal beliau sangat
alim."
4. "Wong koq neng omah terus kaprahe ora sehat, mulane
sekali-kali refreshing." (Umumnya orang yang kebanyakan di rumah itu
tidak sehat, maka sesekali perlu refreshing).
5. "Kelompok yang
menguasai dataran tinggi Golan maka akan menguasai dunia. Seperti yang
terjadi saat ini, Yahudi sekarang yang menguasai dataran itu."
6. "Wong iku kudu duwe jiwa Nasionalis." (Orang itu harus punya jiwa Nasionalis).
7. "Jangan mengatakan negara Uni Soviet itu komunis. Pemerintahannya
saja yang komunis. Karena dulu Uni Soviet itu terdiri dari banyak daerah
seperti Uzbekistan, Turkmenistan, dll. yang mayoritas Muslim. Dan
banyak ulama besar lahir di sana seperti Imam Bukhari, Imam Samarkandi,
dll. Cuma Rusia yang non-Muslim."
8. "Setelah shalat Shubuh jangan tidur lagi, karena bisa menyebabkan faqir."
9. "Kalau kamu ditanya alamat oleh seseorang jawablah dengan alamat
desamu, jangan kotamu dulu. Karena ulama-ulama itu bangga dengan
desanya."
10. "Kiai iku kudu iso moco kitab kosongan." (Kiai itu harus bisa membaca kitab kuning gundul).
11. "Ora kudu pinter bercakap-cakap bahasa Arab. Seng kudu iku biso
moco tulisan Arab lan paham." (Tidak harus pandai bercakap bahasa Arab.
Yang harus adalah bisa membaca tulisan Arab dan paham).
12.
"Syaikh Ihsan Jampes iku ngalim, iso ngarang kitab Sirajut Thalibin.
Ngalime koyo ngono tapi ngomong-ngomong Arab gak patek lancar." (Syaikh
Ihsan Dahlan Jampes Kediri itu alim, mampu mengarang kitab Siraj
ath-Thalibin. Beliau yang begitu alimnya saja dalam percakapan bahasa
Arab kurang begitu lancar).
13. "Wong wareg iku angel ngalime." (Orang yang kenyang itu sulit menjadi alim).
14. "Gusti Allah ojo mbok tuntun." (Allah Swt. jangan didikte).
15. "Wong seng apik iku wong seng ora berubah waktu seneng utowo
susah." (Orang yang baik itu orang yang tidak berubah sewaktu suka
ataupun susah).
16. "Al-Quran keterangane kadang dibolan-baleni.
Mulane wong koq bosen karo al-Quran berarti lemah imane." (Al-Quran
keterangannya terkadang diulang-ulang. Maka, jika ada orang yang bosan
terhadap al-Quran pertanda lemah imannya).
17. خير الامور وسط #
حب التناهي غلط . "Yang terbaik dalam segala sesuatu adalah yang moderat
(pertengahan) # Sedangkan suka pada penghinaan adalah suatu kesalahan."
18. "Nek arep ngomong ojo waktu jengkel." (Kalau mau berbicara jangan di saat marah).
19. "Orang yang kamu ikuti itu kudu seng pinter agomo (harus yang pandai agama/seorang ulama).
20. "Kanjeng Nabi walaupun sebagian paman-pamane kafir lan mungsuhi
(memusuhi), tetapi Beliau (Saw.) tetap bersilaturahim pada mereka."
21. "Kudu biso moco (harus bisa baca kitab) Fathul Mu'in lan Fathul Qarib."
22. "Biso parek karo Allah iku dengan bil ilmi wattaqwa." (Bisa dekat dengan Allah itu dengan ilmu dan ketakwaan).
23. "Ora do iso moco kitab koq arep gawe Khilafah." (Tidak bisa baca kitab kuning koq mau membuat/mendirikan Khilafah!).
24. "Ora usah sombong, seng kurikulum ben kurikulum, pancen wes wayahe.
Seng penting Sampeyan ngaji." (Tidak usah sombong, yang memakai sistem
kurikulum biarkan saja dipakai, memang sudah waktunya. Yang penting Anda
ngaji).
25. "Wong-wong sholeh walaupun faqir mereka tetep nyaman seperti Syaikh Abil Hasan asy-Syadzili."
26. "Apik-apike ke-futuh iku melek dalu karo moco kitab kerono Allah
Ta'ala." (Terbukanya hati (futuh) itu paling baiknya terjaga di malam
hari sambil baca kitab dengan ikhlas).
27. "Omah nek dinggoni sholat sunnah jembar rizqine." (Rumah jika dipakai untuk shalat sunnah maka rizkinya luas).
28. "Duwe anak iku apike jumlahe sedengan, yo ora akeh yo ora sitik.
Mergo Kanjeng Nabi pernah ditakoi sahabat tentang urip susah. Nabi
jawabe: كثرت العيال وقلة المال. (Punya anak sebaiknya berjumlah yang
cukup/sedang, tidak banyak juga tidak sedikit. Karena Nabi pernah
ditanya oleh sahabat tentang hidup susah, maka jawab Nabi Saw.: "Banyak
anak sedikit rizki/harta.").