Jakarta, NU Online
Mustasyar
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri menegaskan
bahwa fitrah manusia sesungguhnya mulia. Tetapi kemuliaan tersebut akan
rusak bilamana manusia memelihara kebencian dan dendam.
Hal ini diungkapkan oleh kiai yang akrab dipanggil Gus Mus ini dalam Tweet Jum’atnya di akun twitter pribadinya, Jumat (14/10).
Gus
Mus juga menjelaskan bahwa kebencian dan dendam dapat merusuhkan
suasana hati. Suasana hati di sini bukan hanya suasana hati sang
pembenci dan pendendam, tetapi suasana orang yang dibenci dan didendami
yang akhirnya berdampak pada tidak kondusifnya kehidupan
sosial-masyarakat.
“Jangan biarkan kebencian dan dendam merusakkan fitrah muliamu dan merusuhkan suasana hatimu,” tulis Gus Mus.
Secara
jelas, Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang, Jawa Tengah ini
menggarisbawahi sifat dasar kemuliaan seseorang yang harus terus dijaga
demi mewujudkan suasana hati yang damai, tenang, dan tentram.
Jika
suasana hati damai, hal ini akan berdampak pada lingkungan di mana
masyarakat tinggal. Secara luas akan terwujud apa yang disebut Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur (Negeri
yang baik dengan Allah Yang Maha Pengampun) sehingga akan terwujud
negara yang damai, adil, dan makmur yang diberkahi dan diampuni Allah.
Gus
Mus secara rutin memberikan kalam hikmah setiap Jumat datang yang
secara konsisten diberi tajuk Tweet Jum’at. Tweet Jum’at Gus Mus ini
hanya satu-dua kalimat, namun memberikan pelajaran berharga bagi
masyarakat. Terbukti dengan ribuan respon yang mengalir deras dari
tweetnya itu, baik yang me-retweet, like, dan me-replay. (Fathoni)