Translate

Written By solihinkmd on Tuesday, October 30, 2018 | 10/30/2018

Pada zaman perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat seperti saat ini membuat siapa pun mudah mengakses informasi, termasuk belajar agama lewat media sosial dan internet. Namun, umat Islam dituntut tetap belajar agama kepada ahlinya sehingga dapat memahami ilmu agama dengan baik dan benar.

Termasuk belajar Al-Qur’an dan Hadits. Tanpa bimbingan seorang kiai atau ulama, ayat-ayat berpotensi dipahami secara keliru karena tidak menggunakan ilmu. Untuk memahami Al-Qur’an dan Hadits dengan baik, di pesantren lebih dahulu belajar ilmu tata bahasa Arab, ulumul Qur’an, ulumul hadits, ilmu tafsir, dan ilmu-ilmu pendukung lainnya.

Pentingnya terus melekat pada ajaran seorang kiai bagi umat Islam ditegaskan Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor KH M. Luqman Hakim.

“Jangan jauhkan umat Islam dari para kiainya,” ujar Kiai Luqman dikutip NU Online, Selasa (30/10) lewat twitternya.

Ia menekankan pentingnya seorang kiai karena selama 20 tahun terkahir ada upaya menjauhkan santri (murid) dengan kiainya melalui jargon kembali kepada Al-Qur’an dan Hadits.

“Dalam 20 tahun terakhir, gerakan memisahkan santri dengan kiai lewat jargon kembali ke Qur'an dan Hadits secara dangkal dan bahkan cenderung menyesatkan telah terjadi,” ungkap Kiai Luqman.

“Apalagi ustadz seleb yang dijadikan idol. Gawat bagi masa depan umat,” tandas Direktur Sufi Center Jakarta ini. (Fathoni)
http://www.nu.or.id/post/read/98284/kh-luqman-hakim-ungkap-di-balik-jargon-kembali-ke-al-quran-dan-hadits
Selamat datang di Official Website Solihin, untuk kritik dan saran disampaikan melalui email : solihinkmd@gmail.com, Terima kasih telah berkunjung di blog kami.. Semoga bermanfaat untuk semua...!!!