Abdul Mughni, encubb@yahoo.com
JAWAB:
Kitab yang menerangkan bahwa ketika bacaan qunut sampai pada pujian (fainnaka taqdhi wala yuqdha ‘alaika) yang baik dibaca pelan, itu terdapat di setiap kitab fiqih. Di antaranya adalah kitab al-Majmu’ karya Imam an-Nawawi juz III hlm 501.
Sebenarnya dalam semua qunut yang dibaca imam–apakah bacaannya dikeraskan atau dipelankan, masih terdapat perselisihan di kalangan ulama. Namun yang dipilih oleh ulama asal Irak dengan berlandaskan pada Hadits Sahih Bukhari, adalah dibaca keras, tentunya untuk salat subuh. Sedangkan makmum yang mendengar bacaan qunut imam cukup mengamininya saja, dan bagi yang tidak mendengar sunat membaca qunut sendiri.
Lihat: I’anatuth-Thalibin, I/186; al-Majmu’ syarh Muhadzdzab, III/501.